Yippiii...akhirnya jadi juga blogg berbahasa indonesiaku dan posting pertama adalah ....eng ing eng....
Yup...Martabak telur.
Banyak teman-teman yang tanya tentang resep martabak telur yang berbahasa indonesia ketika aku posting resep ini dalam bahasa swedia. Ya karena sementara blogg berbahasa indonesia belum beres, makanya belum bisa bikin postingan disini. Walaupun masih banyak halaman yang kosong yang harus dibenahi, tapi aku memberanikan diri untuk bikin satu posting disini.
Tentunya semua sudah kenal dengan yang namanya martabak telur (jadi gak perlu kenalan lagi), makanya aku langsung aja tanpa basa-basi kasih resepnya. Tapi sebelumnya aku mau cerita sedikit tentang asal-usul aku bisa bikin martabak telur (tapi jangan ketiduran ya). Begini ceritanya.
Jaman dahulu kala tinggallah seorang gadis manis dan imut, baik hati, rajin (makan), ramah-tamah, suka menolong, suka menabung dan suka apa saja, di sebuah kota kecil yang diberi nama Madiun. Dia tinggal bersama temannya yang mempunyai sebuah rahasia yang tidak semua orang tahu (ya namanya juga rahasia), yaitu resep martabak. Dengan berjalannya waktu si teman mempercayakan rahasia itu kepada si gadis dan menurunkan ilmu membuat kulit martabak yang tipis dan renyah, dan sekarang si gadis sudah menguasai ilmu itu dan membagi-bagikan ilmu yang didapatnya di blogg. Ini adalah rahasianya.
Bahan kulit:
1,5 dl tepung terigu
1 krm garam
75 ml air
Isi:
200 gr daging sapi cincang
1 bh kecil bawang bombai
1 batang besar bawang pre
3 butir telur ayam (kalau pakai telur bebek lebih enak)
4 krm garam
1,5 curry bubuk
1,5 garam masala
1,5 tandoori
Bumbunya sebenarnya bisa buat sendiri dari berbagai macam bumbu oriental, tapi karena ribet akhirnya aku pake bumbu praktis aja yaitu campuran dari beberapa bumbu india, rasa dan baunya sama persis seperti martabak yang dijual di Indonesia karena bumbu-bumbu itu juga terbuat dari berbagai macam bumbu oriental yang digunakan untuk membuat bumbu martabak.
Pelengkap:
Acar mentimun
cabai rawit
Cara membuat:
- Campur terigu dan garam, tuangi 50 ml air. aduk rata. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Air tidak harus digunakan semua. Bagi adonan menjadi 2 bagian, 1/3 dan 2/3 bagian. Bulatkan. Tutup dengan handuk basah atau plastik. Bisa juga direndam minyak goreng sehinggah lebih elastis. Diamkan minimal 1 jam.
- Kupas bawang bombai, belah empat dan rajang halus. Rajang halus juga daun bawang pre.
- Pecahkan telur di mangkok, tambahkan garam, dan bumbu, kocok keras hingga telur pecah (kalo telur sudah tidak kental lagi berarti sudah pecah). Tambahkan daging cincang, aduk rata. Tambahkan bawang bombai dan daun bawang pre, campur rata.
- Olesi tempat untuk melebarkan kulit dengan minyak (kalau kulit direndam dengan minyak tempat tidak perlu diolesi minyak lagi). Ambil adonan yang sedikit, pipihkan dengan cara menarik adonan dari tengah ke luar. Tarik perlahan sehingga adonan tidak berlubang sampai lebar. (Kalau bisa pakai atraksi seperti abang yang jual martabak juga boleh ^_^)
- Panaskan wajah dengan sedikit minyak (Gak perlu terlalu panas). Letakkan kulit di atas wajan, tuangkan 1/3 isi, ratakan sehingga membentuk segi empat, lipat pinggir kulit seperti melipat surat (kalau bisa semua isi tertutup kulit). Goreng sambil dibalik-balik sampai kulit kuning kecoklatan. Sisihkan.
- Lebarkan sisa adonan, letakkan di atas wajan. Tuangkan 0,5 sisa isi, ratakan. Letakkan martabak yang sudah digoreng di atasnya, tuangkan lagi sisa isi, ratakan, lipat kulitnya. Goreng hingga kuning kecoklatan.
- Potong martabak jadi 6 bagian, hidangkan dengan acar mentimun dan cabai rawit
- Kalau melebarkan kulit martabak terlalu sulit, bisa dimasak perporsi, bagi adonan menjadi 6 bagian di tahap 1 dan cukup lakukan sampai tahap 5.