Resep kali ini adalah perkedel telur. Semua pasti sudah tahu dan pernah mencoba perkedel kentang, tapi yang isi telur? hmmm...ini sesuatu yang baru. Inspirasi membuat perkedel isi telur ini saya dapatkan dari ibu saya. Sebenarnya bukan inspirasi sih, tapi lebih tepatnya nyontek hihihi. Ibu saya dulu sering membuat perkedel isi telur ini kalau ada acara pesta atau selamatan di rumah. Selain menu wajib untuk nasi kuning, perkedel isi telur ini juga menambah cantiknya penampilan nasi kuning karena warnanya yang beraneka ragam, dari kentang yang kuning agak kecoklatan, putih dan kuning telur, ditambah potongan cabai merah dan hijau dari sayuran sebagai alasnya yang melengkapi penampilannya.
Sebenarnya saya pingin membuat perkedel isi telur yang simetris, maksudnya kuning telur bisa benar-benar di tengah, jadi kalo diliat dari atas seperti lapisan lingkaran kentang, putih telur, kemudian kuning telur. Tapi ternyata untuk membuat kuning telur pas di tengah itu gak mudah *telurnya keras kepala, padahal waktu memasak udah komat-kamit bilang ke telur supaya kuningnya di tengah*. Setiap kali merebus telur, kuningnya selalu di pinggir. Pernah dapat tips biar kuningnya di tengah, masaknya sambil diaduk-aduk. Itu sudah pernah dicoba tapi tetap tidak berhasil, akhirnya ya pasrah. Eh pas potong perkedelnya ternyata hasilnya tetap memuaskan walaupun tidak sesuai keinginan. Karena kuning telurnya pada minggir makanya motivnya lebih mirip bulan sabit daripada lingkaran yang berlapis-lapis, tapi lebih cantik daripada yang diinginkan ^_^.
Bahan:
4 buah kentang ukuran besar (sekitar 700 gram)
4 siung bawang putih
2 buah shallot (sekitar 4-5 buah bawang merah)
0,5 sdt garam
0,5 sdt merica bubuk (bisa dikurangi kalau tidak suka pedas)
0,5 sdt pala bubuk
2 butir telur
1 sdt tepung tapioka
1 sdt air
0,5 krm garam
4 butir telur rebus
Cara membuat:
- Kupas kentang dan potong setebal 0,5 cm. Goreng sampai empuk, tidak perlu kecoklatan. Haluskan.
- Kupas bawang merah dan bawang putih, goreng sampai kecoklatan, haluskan bersama garam, merica dan pala.
- Campur kentang dan bumbu sampai rata.
- Masukkan putih telur, campur rata. Diamkan minimal 5 menit. Simpan kuningnya.
- Bagi kentang menjadi 4 bagian. Bungkus setiap telur rebus dengan kentang dan bentuk seperti silinder.
- Cairkan tepung tapioka dengan air. Tambahkan garam dan kuning telur, aduk rata.
- Lumuri perkedel dengan campuran kuning telur dan goreng hingga kecoklatan.
- Potong perkedel dan hiasi dengan potongan cabai merah. Agar hasil potongan telur rata, gunakan benang untuk memotong.
Hallo..hallo...
Akhirnya bisa nongol lagi di blog setelah vakum beberapa bulan. Tapi saya punya alasan loh kenapa saya bolos bikin posting di blog. Selama 2 bulan menghilang, saya sempat kerja di sebuah restoran. Tapi sekarang saya akan mencurahkan waktu, pikiran dan hati saya untuk blog ini *hiperbola banget* ^_^
Posting yang kedua ini adalah kue tart ulang tahun ke-30 suami saya. Biasanya saya suka beli kuenya dari toko kemudian didekor sendiri. Tapi ya karena ini ulang tahun suami yang ke-30 dan itu hanya terjadi sekali seumur hidup, makanya saya pingin bikin sesuatu yang spesial. Saya pingin bikin kuenya sendiri. Seumur-umur baru kali ini bikin kue tart sendiri. Setelah lihat contekan kanan-kiri, akhirnya ketemu jawabannya, resep bikin kue tart. Ternyata resepnya gampang banget, gak pake margarin *saya nyonteknya sama orang Swedia*.
Terus untuk hiasannya saya nyontek lagi *dasar tukang nyontek*, yang kali ini contekannya dari teman yang ahli bikin kue yang sudah diakui di dunia persilatan Indonesia dan Swedia. Kalo contekannya bikin hiasannya dari nutella, tapi biar gak kelihatan nyonteknya *nanti nilainya dikurangi bu guru loh* saya ganti pake essens mocca. Selain itu alasan untuk mengganti nutella dengan mocca adalah karena saya sudah masak sate ayam dan saus kacang buat makan malamnya. Kalo desert nya juga kacang bisa-bisa habis makan penuh deh itu muka sama jerawat *yang isinya kacang*.
Untuk bikin tart ini, bahan-bahan yang diperlukan adalah:
Kue:
3 butir telur
1,5 dl gula pasir
1 dl tepung terigu
0,5 dl tepung kentang (bisa diganti maizena)
1 sdt baking powder
Topping:
225 gr margarin
200 gram coklat block
4 dl gula bubuk
3 sdt essens mocca
1,5 dl krim susu
Cara membuat:
- Panaskan oven 175 derajat celcius, olesi cetakan kue (diameter 26 cm) dengan margarin dan taburi tepung panir (kalau tidak suka bisa diganti dengan tepung terigu)
- Kocok telur dan gula sampai mengembang.
- Campur tepung terigu, tepung kentang dan baking powder.
- Masukkan campuran tepung, aduk rata.
- Tuang adonan ke dalam cetakan dan panggang di tengah oven selama 30 menit.
- Dinginkan.
Topping:
- Cairkan coklat dengan cara ditim, dinginkan tapi jangan sampai keras.
- Kocok gula dan mentega dengan kecepatan rendah selama sekitar 1 menit.
- Masukkan essens mocca, kocok terus sampai rata.
- Tambahkan coklat, kocok dengan kecepatan sedang sampai lembut, sekitar 2 menit.
- Masukkan krim susu dan kocok dengan kecepatan tinggi selama beberapa menit sampai semuanya tercampur rata.
- Bagi kue menjadi 2 bagian. Ambil bagian atas. Oleskan topping ke bagian yang bawah, kemudian tutup dengan bagian yang atas.
- Olesi seluruh permukaan kue dengan toping tipis-tipis.
- Masukkan sisa topping ke dalam plastik penyemprot yang sudah diberi cetakan. Semprotkan topping memutar dari dalam ke arah luar sehingga membentuk bunga mawar. Hiasi seluruh permukaan kue dengan bunga mawar.
Yippiii...akhirnya jadi juga blogg berbahasa indonesiaku dan posting pertama adalah ....eng ing eng....
Yup...Martabak telur.
Banyak teman-teman yang tanya tentang resep martabak telur yang berbahasa indonesia ketika aku posting resep ini dalam bahasa swedia. Ya karena sementara blogg berbahasa indonesia belum beres, makanya belum bisa bikin postingan disini. Walaupun masih banyak halaman yang kosong yang harus dibenahi, tapi aku memberanikan diri untuk bikin satu posting disini.
Tentunya semua sudah kenal dengan yang namanya martabak telur (jadi gak perlu kenalan lagi), makanya aku langsung aja tanpa basa-basi kasih resepnya. Tapi sebelumnya aku mau cerita sedikit tentang asal-usul aku bisa bikin martabak telur (tapi jangan ketiduran ya). Begini ceritanya.
Jaman dahulu kala tinggallah seorang gadis manis dan imut, baik hati, rajin (makan), ramah-tamah, suka menolong, suka menabung dan suka apa saja, di sebuah kota kecil yang diberi nama Madiun. Dia tinggal bersama temannya yang mempunyai sebuah rahasia yang tidak semua orang tahu (ya namanya juga rahasia), yaitu resep martabak. Dengan berjalannya waktu si teman mempercayakan rahasia itu kepada si gadis dan menurunkan ilmu membuat kulit martabak yang tipis dan renyah, dan sekarang si gadis sudah menguasai ilmu itu dan membagi-bagikan ilmu yang didapatnya di blogg. Ini adalah rahasianya.
Bahan kulit:
1,5 dl tepung terigu
1
krm garam
75 ml air
Isi:
200 gr daging sapi cincang
1 bh kecil bawang bombai
1 batang besar bawang pre
3 butir telur ayam (kalau pakai telur bebek lebih enak)
4 krm garam
1,5 curry bubuk
1,5 garam masala
1,5 tandoori
Bumbunya sebenarnya bisa buat sendiri dari berbagai macam bumbu oriental, tapi karena ribet akhirnya aku pake bumbu praktis aja yaitu campuran dari beberapa bumbu india, rasa dan baunya sama persis seperti martabak yang dijual di Indonesia karena bumbu-bumbu itu juga terbuat dari berbagai macam bumbu oriental yang digunakan untuk membuat bumbu martabak.
Pelengkap:
Acar mentimun
cabai rawit
Cara membuat:
- Campur terigu dan garam, tuangi 50 ml air. aduk rata. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Air tidak harus digunakan semua. Bagi adonan menjadi 2 bagian, 1/3 dan 2/3 bagian. Bulatkan. Tutup dengan handuk basah atau plastik. Bisa juga direndam minyak goreng sehinggah lebih elastis. Diamkan minimal 1 jam.
- Kupas bawang bombai, belah empat dan rajang halus. Rajang halus juga daun bawang pre.
- Pecahkan telur di mangkok, tambahkan garam, dan bumbu, kocok keras hingga telur pecah (kalo telur sudah tidak kental lagi berarti sudah pecah). Tambahkan daging cincang, aduk rata. Tambahkan bawang bombai dan daun bawang pre, campur rata.
- Olesi tempat untuk melebarkan kulit dengan minyak (kalau kulit direndam dengan minyak tempat tidak perlu diolesi minyak lagi). Ambil adonan yang sedikit, pipihkan dengan cara menarik adonan dari tengah ke luar. Tarik perlahan sehingga adonan tidak berlubang sampai lebar. (Kalau bisa pakai atraksi seperti abang yang jual martabak juga boleh ^_^)
- Panaskan wajah dengan sedikit minyak (Gak perlu terlalu panas). Letakkan kulit di atas wajan, tuangkan 1/3 isi, ratakan sehingga membentuk segi empat, lipat pinggir kulit seperti melipat surat (kalau bisa semua isi tertutup kulit). Goreng sambil dibalik-balik sampai kulit kuning kecoklatan. Sisihkan.
- Lebarkan sisa adonan, letakkan di atas wajan. Tuangkan 0,5 sisa isi, ratakan. Letakkan martabak yang sudah digoreng di atasnya, tuangkan lagi sisa isi, ratakan, lipat kulitnya. Goreng hingga kuning kecoklatan.
- Potong martabak jadi 6 bagian, hidangkan dengan acar mentimun dan cabai rawit
- Kalau melebarkan kulit martabak terlalu sulit, bisa dimasak perporsi, bagi adonan menjadi 6 bagian di tahap 1 dan cukup lakukan sampai tahap 5.